Analisis Konsentrasi Cairan Infus Terhadap Tegangan Pada Sensor Infus

Rizka Silviana Hartanti

Abstract


Rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit akan berobat ataupun bahkan menginap untuk kesembuhan penyakitnya. Pasien yang di rawat di rumah sakit banyak yang membutuhkan infus untuk menstabilkan dirinya dari sakit yang dideritanya .Infus digunakan sebagai cairan atau obat untuk penyembuhan pada pasien. Cairan infus yang habis maka harus segera diganti dengan yang baru. Untuk memudahkan pihak keluarga dan perawat dengan mengirim informasi bahwa infus habis maka di butuhkan sensor infus.Cairan infus memiliki berbagai macam jenis dengan konsentrasi yang berbeda. Untuk itu diperlukan adanya penelitian mengenai analisis konsentrasi cairan infus terhadap tegangan yang keluar pada sensor infus.Metode penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan rangkaian sensor infus. Sensor infus yang digunakan adalah sensor infus yang terdiri dari sensor cahaya dengan detector cahaya photodioda dan receiver cahaya yaitu infrared yang dipasang di leher botol kaca infus sebagai variabel control yang  berisi cairan infus NaCl dengan berbagai konsentrasi sebagai variabel bebas kemudian diukur  tegangan yang keluar sebagai variabel terikat. Hasil penelitian yang dilakukan adalah ketika kondisi sensor tanpa hambatan menghasilkan tegangan rata-rata 4,19V.Kondisi sensor melalui botol kaca kosong menghasilkan tegangan rata-rata 4,35V. Kondisi sensor melalui botol kaca berisi cairan infus NaCl dengan konsentrasi masing-masing 1,67%; 3,34%; 6,69% menghasilkan tegangan rata-rata masing-masing yaitu 4,40V; 4,43V; 4,45V. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi cairan didalam botol kaca maka semakin besar cahaya yang diserap dan semakin kecil cahaya yang diteruskan.Ketika hambatan yang dilalui semakin besar maka cahaya dari infrared yang sampai ke photodioda semakin kecil sehingga tegangan yang dihasilkan semakin besar. Sehingga pada penelitian ini ketika tegangan dalam rentang 4,40-4,45V maka alarm pada sensor infus tidak berbunyi.

References


Ana. (2015). Jenis-jenis Cairan Infus dan Fungsinya. [Online]. Tersedia : http://halosehat.com/review/tindakan-medis/jenis-jenis-cairan-infus. Diakses tanggal 5 Mei 2016

Anam, Moch Choirul, “Modul Elektronika”, Pasuruan, 2008

Anggraini, Dika Febi. (2016). Pengembangan Sistem Monitoring Tetesan Infus Pada Ruang Perawatan Rumah Sakit. [Online]. Tersedia : http://www.Distrodoc.com/287211. Diakses tanggal 30 Mei 2016

Gunarta, Lilik, “Photodioda dan Infrared”, 2011.

Muljodipo, Nuryanto, “Rancang Bangun Otomatis Sistem Infus Pasien”. Manado : UNSRAT, 2015.

Nasrudin, Akhmad Akhsin, “Rancang Bangun Aplikasi Lux Meter Bh1750 Sebagai Alat Ukur Kekeruhan Air Berbasis Mikrokontroler”, Surabaya : UNESA, 2015.

Sora. (2015). Pengertian Cahaya Dan Sifatnya Serta Contohnya. [Online]. Tersedia : http://www.pengertianku.net /2015/06/pengertian-cahaya-dan-sifatnya-serta-contohnya.html. diakses tanggal 5 Mei 2016

Syahrul, “Sistem Pemantauan Infus Pasien Terpusat”, Bandung : UKI, 2009.

Timbang Rasa. 2011. Infus cairan intravena (Macam-macam cairan Infus).[Online]. Tersedia : http://timbangrasaclinic.blogspot.co.id/2011/10/infus-cairan-intravena-macam-macam.html. Diakses tanggal 1 Juni 2016

Wayan, Suryagama I, “Laporan Resmi Instrumen Analisa penentuan Panjang Gelombang”, Yogyakarta : Akademi Teknologi, 2009.




DOI: http://dx.doi.org/10.26737/jipf.v1i2.62

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Rizka Silviana Hartanti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Publisher

Institute of Managing and Publishing of Scientific Journals
STKIP Singkawang

Jl. STKIP, Kelurahan Naram, Kecamatan Singkawang Utara, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Indonesia

Website: http://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JIPF
Email: [email protected]

 


JIPF Indexed by:

 

Copyright (c) JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika)

ISSN 2477-8451 (Online) and ISSN 2477-5959 (Print)