Wujud Peralihan Kode dalam Peristiwa Tutur Informal Masyarakat Multietnis di STKIP Singkawang Kalimantan Barat
Abstract
Keberagaman etnis pada masyarakat multilingual di STKIP Singkawang dapat mengakibatkan adanya kontak bahasa. Masing-masing etnis yang berada di lingkungan sekolah tinggi tersebut memiliki kode tutur yang berbeda-beda. Perbedaan kode tutur tersebut akan dapat memengaruhi jalannya proses pertuturan. Hal inilah yang terjadi pada masyarakat multilingual di STKIP Singkawang Kalimantan Barat. Masyarakat multilingual di STKIP Singkawang terdiri dari dua etnis besar, yaitu etnis Melayu Sambas dan etis Dayak Kanayatn dan dua etnis kecil, yaitu etnis Jawa dan Madura. Tujuan penelitian ini adalah menemukan dan menjelaskan wujud alih kode dan menemukan dan menjelaskan faktor-faktor alih kode. Data dalam penelitian ini adalah penggalan tuturan pada tuturan informal masyarakat multilingual di STKIP Singkawang. Data dikumpulkan melalui dua metode yaitu, metode simak dan metode cakap. Metode simak menggunakan teknik dasar yaitu teknik sadap. Teknik lanjutan dari metode simak dalam penelitian ini adalah simak bebas libat cakap, teknik rekan dan teknik catat. Selanjutnya, untuk metode cakap menggunakan teknik dasar yaitu teknik pancing. Teknik lanjutan dari metode cakap yaitu, teknik cakap semuka, teknik rekam dan teknik catat. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan dengan alat penentu adalah bahasa lain. Simpulan dari penelitian mengenai alih kode dan campur kode pada tuturan informal masyarakat multilingual di STKIP Singkawang adalah sebagai berikut. Wujud alih kode yaitu alih kode internal. Alih kode internal yang terjadi adalah alih kode dari kode tutur Melayu Sambas ke kode tutur Indonesia, alih kode dari kode tutur Dayak Kanayatn ke kode tutur Indonesia, dari kode tutur Indonesia ke kode tutur Melayu Sambas, dan dari kode tutur Indonesia ke kode tutur Dayak Kanayatn. Kemudian untuk faktor-faktor penyebab alih kode terdiri dari lima faktor yang menjadi penyebab timbulya alih kode. Adapun kelima faktor tersebut meliputi (1) penutur, (2) mitra tutur, (3) hadirnya orang ketiga dalam pertuturan, (4) pokok pembicaraan, dan (5) untuk membangkitkan rasa humor.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Chomsky, N. (1957). Syntactic Structures. The Hague: Mouton.
Gumprez, J, J. (1977). The Sociolinguistic Significance of Conversational Code Switching. RESC Journal.
Kridalaksana, H. (2005). Bahasa dan Linguistik. Depok: FIB UI.
Matras, Y. (2009). Language Contact. Cambridge: Cambridge University Press.
Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: University Press.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sumarsono. (2007). Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sutopo, H, B. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Suwito. (1985). Sosiolinguistik. Surakarta: UNS Press.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Tahun (1945). Pasal 36.
Wardhaugh, R. (1986). An Intriduction to Sosiolinguistics. Australian: Blackwell Publishing.
DOI: http://dx.doi.org/10.26737/jp-bsi.v2i1.235
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Published by:
Institute of Managing and Publishing of Scientific Journals STKIP Singkawang
e-ISSN: 2477-846X
p-ISSN: 2477-5932
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Singkawang
Address : STKIP Singkawang, Jalan STKIP - Kelurahan Naram Singkawang, Kalimantan Barat, INDONESIA, 79251
No. Telp. : +62562 420 0344
No. Fax. : +62562 420 0342
Editor in Chief: [email protected] / Wa: +6281256252769
Coordinator: [email protected] / [email protected] / Wa: +6282142072788
Management Tools
JP-BSI Indexed by:
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.